Minggu, 05 Agustus 2012

YOLO : You Only Live Once

Meminjam term yang sudah sangat populer di masyarakat dan judul blog temanku (hehe): YOLO. You live only once: Kamu hidup cuma sekali.

Memaknai hidup dan mempergunakan hidupmu secara maksimal bukanlah hal yang mudah. Seringkali kita hanya berdiam diri dan melakukan hal-hal tak penting, membuang-buang waktu, dan tidak menghadapi masalah yang ada di hadapan kita. Kadang-kadang kita justru lebih banyak mengeluh dan menyesal.


Hidupmu di tangan Tuhan


Hidup kita tidak lepas dari rencana Tuhan. Tiap ada suatu hal yang buruk dalam hidup kita, Tuhan merencanakannya untuk membentuk diri kita. Segala masalah, segala kesedihan, kesusahan, kebahagiaan, keceriaan dalam hidup kita ini, Tuhan tahu semuanya. Apapun yang terjadi padamu, Tuhan mengerti dan percayalah bahwa Tuhan memberikan yang terbaik bagimu. Jadi, kita tak perlu takut akan segala masalah yang ada di kehidupan kita. Tak perlu mengeluh. Menyesal hanya datang belakangan, jadi lakukan saja apa yang kamu harus lakukan dengan sebaik-baiknya dan biar Tuhan yang menyelesaikan yang selanjutnya. Biarpun, hasil yang kita peroleh tidak sesuai yang kita harapkan, percayalah itu yang terbaik buat kamu dan di kemudian hari, kamu akan merasakan kebesaranNya.

Belajar Memaknai Hidup dari "PANTAT"


Ini aku dapat dari lihat-lihat blog (blogwalking) hari ini. Lucu banget kalau lihat dari namanya. Tapi sebenarnya pantat memiliki banyak nilai kehidupan, tak percaya? Lihat di bawah ini....

1. Tegas dan Disiplin Waktu
Coba bayangkan jika si pantat sudah waktunya harus bekerja (BAB), tidak ada toleransi lagi yang ia berikan kepada kita untuk menunda-nunda jam kerjanya, karena hanya kesengsaraanlah yang akan dirasakan oleh si pemilik pantat jika ia menunda-nunda hal itu. Si pantat akan bekerja sesuai jadwal yang ia telah tentukan.
2. Tidak Pernah Iri/Cemburu
Pantat tidak pernah mempersoalkan dan memprotes kenapa ia harus kebagian tugas yang tidak mengenakkan (BAB), dimana ia diposisikan selalu di bawah dan menjadi yang tertindas. Ia tidak pernah iri dan cemburu kepada lidah yang bisa merasakan kelezatan makanan. Sedangkan ia yang akan bertanggung jawab membuang sisa dari semua makanan yang dinikmati oleh lidah tadi.
3. Tidak Pilih Kasih/Nepotisme
Pantat tidak akan pernah membeda-bedakan mana makanan enak dan mana makanan tidak enak, karena ia akan tetap mengeluarkannya menjadi “si kuning”, apapun asal makanannya itu. 
4. Konsisten dan Ikhlas
Betapapun berat dan kotornya kerja pantat yang sebagian orang menganggapnya hal yang menjijikkan, tapi ia tetap melaksanakan tugasnya dengan begitu konsisten dan ikhlas. Ia tidak pernah mangkir dari tugasnya walaupun kotor dan jorok, ia tidak pernah mempersoalkan atau mengingat-ngingat lagi apa yang ia telah buang, karena esensinya tugas pantat adalah memberi dan tugas lidahlah yang menerima. Hal ini membuat kita teringat kata pepatah “tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”.
5. Rendah Hati dan Tidak Sombong
Sebenarnya pantat memegang peran yang sangat strategis dalam anatomi tubuh kita, karena tanpa pantat, kita akan sangat kerepotan, pantatlah yang membuang semua sisa dan racun yang ada ditubuh ini sehingga tubuh ini dapat merasakan nikmatnya kesehatan. Coba jika ia menawarkan kontrak kerja untuk pertukaran tugas dengan si lidah, pasti si lidah tidak akan mau. Tapi meskipun begitu ia tetap rendah hati, jasanya tidak perlu dilihat orang, karna sejatinya si pantat emang pemalu dan dia lebih senang bekerja di belakang layar (red : celana + celana dalam).
Noted : Kita tidak perlu susah2 deh harus membaca buku motivasi bertumpuk-tumpuk atau rela2 menyewa seorang motivator untuk memaknai hidup ini. Karena sebenarnya ada hal2 sederhana yang sering kita lewatkan dan itu ada didekat kita salah satunya adalah “PANTAT”  
“Kita tidak tahu jika ideologi terlahir dari sepenggal kata atau doktrin begitu menghujam kekepala seseorang karna sepatah kata”Itulah hebatnya kata-kata bijak dia bisa menembus jutaan kepala.
Sumber: http://meriwardana.blogspot.com/2012/07/belajar-memaknai-hidup-dari-pantat_17.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar