Rabu, 01 Agustus 2012

WHY?!

Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Jawa Kuna berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu". Kata ika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan.

 Indonesia, negara Bhineka Tunggal Ika. Akan tetapi, pada kenyataanya, di Indonesia ini, masih ada saja perbedaan agama dan ras, walaupun sudah tidak seperti zaman orde baru lagi. SAY WHY is this happen?

Sebagai penganut agama minoritas dan ras minoritas, saya prihatin sekali kalau lihat kejadian-kejadian seperti ini, padahal bertengkar soal agama dan ras itu nggak ada gunanya. Lebih baik damai-damai aja lah. Heran juga kalau lihat Y**oo! Ans**r (sekarang sih agak jarang-bulan puasa sih), banyak sekali hujat-hujatan dan pertengkaran antaragama (Aku nggak menyebutkan agamanya di sini, ya...). Di dunia nyata pun, banyak terorisme yang mengatasnamakan agama. Ada juga yang masih membeda-bedakan ras, walaupun tidak seramai dan serusuh dulu...

Indonesia adalah negara multiras, multiagama, tidak boleh ada perbedaan. Semuanya berhimpun jadi satu: Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindhu, Konghucu, China, Jawa, Sunda, Papua, dll. Selayaknya, sebagai warga negara Indonesia bersatu teguh dan bekerja sama membangun bangsa. Karena? Lihat saja negara ini, banyak korupsi, utang sana-sini, budayanya dicuri negara lain...
Jadi, daripada itu semua, lebih baik memikirkan kesatuan negara kan? Dengan bersatu padulah, kita  dapat membangun negara ini meraih kejayaannya seperti zaman kerajaan dahulu....

Sekian dari pendapatku, mohon jangan terlalu memikirkan isi post ini dan mohon maaf kalau <mungkin> menyinggung perasaan pembaca. Terima kasih sudah membaca blogku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar